Minggu, 05 Maret 2017

PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA

BAB IV
PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA

Prinsip yang mengarahkan menuntun perhatian dari satu tempat ke tempat lainnya, membuat klimaks dan menekankan arah dalam suatu komposisi. Prinsip adalah asas, prinsip dalam penyusunan karya seni rupa adalah asas dalam menyusun sebuah karya seni rupa, sehingga karya seni yang diciptakan mencapai sasaran yang diinginkan.
Prinsip seni rupa adalah sesuatu yang mutlak ada dalam sebuah karya seni dan harus menjadi bahan pertimbangan sebelum membuat karya seni rupa atau tuntunan dasar dalam mengatur suatu komposisi dari unsur-unsur seni rupa.

Untuk memahami materi ini baiknya kita lihat Video berikut ini.

Prinsip seni rupa terbagi adalah:
a.         Keseimbangan
Keseimbangan menyangkut hal berat, ukuran, dan kepadatan yang ada pada perasaan kita jika melihat sebuah karya. Keseimbangan tercapai jika ada suatu perasaan akan kesamaan dan kestabilan.
Ada tiga jenis keseimbangan yaitu:
1)         Keseimbangan mendatar, adalah unsur yang disusun mengikuti arah garis mendatar
2)         Keseimbangan tegak lurus mengikuti posisi garis vertikal
3)         Keseimbangan radial mengikuti arah garis ke segala arah.
Tipe keseimbangan ada dua, yaitu:
a.         Keseimbangan formal atau simetris, kedua bagian dari pusat keseimbangan identik dalam segala hal satu dengan lainnya. Keseimbangan ini lebih mudah dicapai, tetapi sifatnya lebih statis.
keseimbangan formal
b.         Keseimbangan informal atau asimetris bagian bagian di sebelah pusat keseimbangan berbeda tetapi dapat memberikan perasaan kesetaraan. Tentu hal ini memerlukan interaksi yang lebih rumit di antara unsur yang disusun. Hasilnya lebih dinamis dibanding keseimbangan formal.
keseimbangan informal
                                 
b.        Proporsi
Proporsi artinya perbandingan ukuran keserasian antara satu bagian dengan bagian yang lainnya dalam suatu benda atau susunan karya seni (komposisi). Proporsi adalah Hasil dari hubungan perbandingan antara jarak, jumlah, tingkatan, dan bagian atau hubungan satu bagian dengan bagian lain dan keseluruhan dalam suatu susunan.
proprorsi
Pada dasarnya proporsi dapat dilihat dari empat tingkatan, yaitu :
1)    Di dalam satu bagian, seperti perbandingan antara panjang dan lebar.
2)    Di antara bagian-bagian, perbandingan antara satu bentuk dengan bentuk lainnya dalam satu susunan.
3)    Bagian dengan keseluruhan, perbandingan antara bentuk-bentuk dalam susunan dengan keseluruhannya.
4)    Keseluruhan dengan sekitarnya, perbandingan antara seluruh susunan dengan apa yang ada disekitarnya
c.         Aksentuasi/ penekanan
Penekanan sebagai salah satu prinsip yang memusatkan perhatian berbeda dengan dua prinsip sebelumnya. Prinsip ini lebih bebas karena dalam menempatkan 'centre of interest' dalam komposisi tidak terikat dengan gerakan arah garis, tetapi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengelompokan bentuk, memberikan warna yang berbeda dari sekitarnya, memberikan hiasan atau motif sehingga perhatian tertuju kepada tempat yang ingin ditonjolkan. Selain itu dapat pula salah satu unsur diisolasi untuk mendapat perhatian khusus dan klimaks pada karya yang dibuat. Prinsip ini sering juga disebut sebagai prinsip dominan atau prinsip subordinasi, yang mana ada satu aspek yang mendominasi lainnya. Apabila dalam suatu komposisi ada lebih dari satu focus perhatian harus diperhatikan kekuatannya jangan membuat focus perhatian dengan kekuatan sama, karena hal tersebut dapat membuat kekacauan. Namun demikian tidak semua karya seni rupa dan kriya atau kerajinan memiliki penekanan perhatian, biasanya hal tersebut ada pada karya-karya desain tekstil yang motif-motifnya disusun secara berulang dalam ukuran yang sama memenuhi ruang.
karya aksentuasi
d.        Kontras
Kontras adalah suatu perasaan tentang perbedaan sesuatu. Dalam seni rupa, kontras justru digunakan untuk memperlihatkan hal-hal yang tidak sama atau untuk tujuan fokus perhatian.
karya kontras
Jika kontras digunakan secara bijaksana akan menghasilkan susunan unsur yang menarik.Tetapi sebaliknya jika terlalu banyak kontras dapat menyebabkan susunan menjadi kacau. Kontras juga dapat digunakan untuk menimbulkan ilusi mengurangi ukuran, apabila bentuk terlihat terlalu tinggi, garis horizontal ditempatkan pada bentuk itu dapat mengurangi kesan yang tinggi. Kontras juga dapat memberikan keseimbangan, misalnya dalam suatu komposisi jika terlalu berat ke kanan dapat diseimbangkan dengan menempatkan sesuatu di sebelah kiri dengan posisi mengarah keluar sebelah kiri. Dengan demikian komposisi yang tadinya mengarah kekanan ditarik ke kiri oleh sesuatu yang ditempatkan mengarah ke kiri.
e.         Harmony
Harmoni merupakan suatu perasaan kesepakatan, kelegaan suasana hati, suatu yang menyenangkan dari kombinasi unsur dan prinsip yang berbeda, namun memiliki kesamaan dalam beberapa unsurnya. Semua unsur, semua bagian dikompromikan, bekerja sama satu dengan lainnya dalam suatu susunan yang memiliki keselarasan.
karya harmony
f.          Irama
Di dalam seni rupa dan seni kerajinan, irama merupakan susunan kesan gerakan dari unsur visual. Kesan gerakan itu mungkin mengalir bergelombang, putus-putus, zig-zag dan sebagainya. Irama akan lebih kuat efeknya bila dilakukan secara berulang. Irama dalam seni rupa dapat dianalogikan dengan irama dalam seni musik. Unsur-unsur visual seperti garis, bentuk dan warna dapat diulang, dikelompokkan, dibesarkan, dikecilkan, disusun dalam suatu bidang dapat memberi kesan irama. Irama mempengaruhi ukuran bidang menjadi lebih besar karena sifatnya yang dinamis. Penerapan garis lengkung lebih mudah untuk mendapatkan kesan irama, dibandingkan unsur-unsur lainnya. Walaupun irama dapat juga dicapai dengan unsure bentuk dan ruang. Gerakan irama dapat ke berbagai arah dapat dimulai dari pinggir maupun tengah.
karya irama
g.         Kesatuan
Kesatuan merupakan perasaan adanya kelengkapan, menyeluruh, intergrasi total, kualitas yang menyatu dan selesai. Dalam kesatuan ada hubungan dari seluruh bagian dalam susunan bekerjasama untuk konsistensi, kelengkapan dan kesempumaan. Ini adalah puncaknya dari seluruh prinsip pengorganisasian unsur seni rupa setelah prinsip harmoni. Kesatuan dicapai dalam suatu komposisi menciptakan suatu hubungan yang kuat antar unsur yang disusun, Jadi kesatuan secara skematik dapat terlihat nyata dapat pula hanya tersirat karena hanya persepsi kita yang merasakan adanya kebersamaan.
Perbedaan utama antara keserasian dan kesatuan adalah bahwa pada harmoni semuanya berhubungan secara indah tetapi belum tentu utuh. Kesatuan memberikan sentuhan akhir, perasaan yang lengkap dan selesai. Dalam suatu susunan kemungkinan ada keserasian tanpa kesatuan, tetapi kesatuan tidak bisa diperoleh jika tanpa adanya keserasian.
karya kesatuan
h.        Pengulangan
Prinsip pengulangan merupakan prinsip pengorganisasian unsur yang paling sederhana dan paling mendasar, dalam penerapannya prinsip ini menggunakan unsur yang sama berulang-ulang dalam lokasi yang berbeda. Dengan prinsip ini perhatian dituntun mengikuti suatu arah susunan unsur dalam komposisi dan cepat mendapatkan harmoni dan kesatuan. Namun karena mengulang hal yang sama dapat cepat membosankan.
karya pengulangan

Pengulangan ada dua macam yaitu:
1)         Pengulangan teratur, merupakan pengulangan teratur menerapkan unsur sama dalam segala hal
2)         Pengulangan tak teratur merupakan adanya sedikit variasi sehingga, kelihatan lebih menarik.

i.          Radiasi
Dalam menyusun unsur-unsur seni rupa penampilannya menyampaikan kesan gerakan memancar dan membesar dari satu bentuk atau bentuk-bentuk berputar mengarah kepada satu titik. dari suatu titik pusat ke segala arah. Titik pusat dapat nampak secara nyata maupun tidak kelihatan, dan dapat dimulai dari setiap sisi atau dari tengah. Prinsip ini sangat kuat mengarahkan perhatian jika penerapannya tepat. Unsur-unsur yang dapat diterapkan dengan prinsip ini hanya garis, ruang dan bentuk, sedangkan tekstur dan warna hanya mendukung efektifitasnya.

karya radiasi


Jumat, 03 Februari 2017

UNSUR-UNSUR SENI RUPA




UNSUR-UNSUR SENI RUPA
Unsur seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk membuat karya seni rupa, sehingga orang lain bisa membaca rancangan yang dibuat oleh siperupanya.
a.      Titik
    Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar (esensial), dari sebuah titik dapat dikembangkan menjadi garis atau bidang. sebuah gambar dalam bidang gambar akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik juga.
b. Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan lainnya. Garis tersusun dari titik-titik yang tersambung. Unsur garis sangat penting dalam seni rupa, karena gabungannya dapat membentuk unsure-unsur yang lain. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai beberapa sifat seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertical, horizontal, melengkung, berombak, tebal, miring, patah-patah, dan lainnya. Kesan lain dari garis adalah dapat memberikan kesan gerak, ide, symbol, dan kode-kode tertentu.
garis
                       Contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya:
    Garis horizontal → tenang (calm), damai, pasif, menggambarkan keluasan, lapang, lega, memperpendek objek.
    Garis vertical → tidak bergerak, stabil, megah, kuat, statis, tegas, suatu yang tidak terbatas, mempertinggi objek.
    Garis patah-patah → semangat dan gairah (excited), bahaya, mengerikan, gugup.
    Garis lengkung → ringan, kuat, luas, gerakan indah (grace), dinamis, luwes, gemulai, fleksibel, lemah lembut, tidak kaku.
    Garis diagonal → gerakan (movement), dinamik, tak seimbang, gesit, lincah, gerak lari.
 Berdasarkan wujud dan karakternya garis dapat dibedakan sebagai berikut:
1)        Garis kaligrafis, disebut juga dengan garis nyata, karena hadir dari goresan atau coretan langsung.
2)        Garis structural, disebut juga garis maya/ semu karena terbentuk dari adanya kesan batas warna, bidang, ruang dan nada.
c.        Bidang
Bidang merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran.  Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya. Bidang adalah satu atau dua garis yang bertemu antara ujung dan pangkalnya atau terbentuk dari hubungan beberapa garis.
bidang
d.         Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos seperti terlihat oleh mata, seperti bulat, persegi, ornamen tak teratur. Plastis (form) ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsure nilai (value) dari benda tersebut.
bentuk
Bentuk atau bangun terdiri dari:
1)    Bentuk dua dimensi, dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur, contohnya adalah segitiga, segi empat, trapezium dan sebagainya.
2)    Bentuk tiga dimensi, dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya, contohnya limas, prisma, kerucut, dan selinder.
Bentuk terbagi dalam:
a)    Bentuk figurative
Bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature). Bentuk –bentuk itu seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia dan lainnya.
b)   Bentuk yang diabstraksikan
Bentuk figurative yang telah mengalami perubahan atau penggayaan bentuk atau stilasi/ deformasi. Penggunaan bentuk-bentuk biasanya diterapkan pada karya-karya seni dekoratif seperti pada batik, hiasan keramik, ukiran, dan lain-lain.
bentuk deformasi
c)    Bentuk abstrak
Bentuk yang lahir dari penyimpangan bentuk alam dan sering disebut bentuk non figurative.
Bentuk abstrak terbagi pada tiga macam yaitu:
1)        Abstrak murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk geometris atau bentuk alam benda. Misal segi tiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku dan lain.
2)        Bentuk simbolis, misalnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang dan sebagainya.
3)        Abstrak filisofis ialah bentuk-bentuk yang mempunyai nilai-nilai tertentu, misalnya agama, kepercayaan.
e.        Ruang
Ruang dalam arti luas adalah seluruh keluasan, termasuk juga hawa udara. Dalam pengertian sempit ruang dibedakan menjadi dua yaitu ruang positif dan ruang negative. Ruang positif yaitu: ruang yang ditempati oleh wujud atau bentuk. Ruang negative adalah ruang yang mengelilingi wujud atau bentuk.  Unsur ruang dapat berwujud dua dimensi dan tiga dimensi, sehingga dapat memiliki kesan panjang, kedalaman, lebar dan arah. Adanya kedalaman inilah yang membedakan dengan unsur garis dan bentuk. Ruang dapat berbentuk persegi, bulat, menyudut atau bentuk lainnya. Dalam prakteknya terdapat perbedaan dalam pengolahan ruang berdasarkan dimensinya.
nirmana ruang
f.        Warna
Dalam hal ini Sidik dan Prayitno (1981:10) menjelaskan tentang batasan mengenai warna sebagai berikut:
1) Warna menurut ilmu fisika adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata.
2) Warna menurut ilmu bahan adalah berupa pigmen. Pigmen utama adalah merah, kuning, biru, dan bila dua warna dicampur menghasilkan warna sekunder.
Warna merupakan kesan pemantulan cahaya pada permukaan benda yang ditangkap oleh mata. Tiap-tiap warna dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan dan permukaan tersebut memantulkan sebagian dari spectrum. Teori spectrum warna oleh fisikawan Inggris, Sir Isaac Newton yang membiaskan cahaya matahari melalui kaca prisma membantu mengenali rentang warna secara lengkap.
Warna dapat digunakan untuk sampai pada kesesuaian dengan kenyataan objek yang akan dilukis seperti pelukis realis dan naturalis, dan ada beberapa pelukis menerapkan warna sebagai warna itu sendiri tidak demi bentuk untuk pengekspresiannya. Peranan utama dalam warna adalah sejauh mana warna tersebut dapat mempengaruhi mata sehingga getaran-getarannya dapat membangkitkan emosi penikmatnya. Peranan warna dalam seni rupa memang sangatlah esensial. Dalam hal ini warna dapat menyatakan berbagai maksud dan tujuan yang diinginkan oleh perupa (seniman), sehingga apa yang diinginkan atau dipikirkan dapat terwakili oleh warna tersebut.
Berdasarkan sifatnya kita dapat menyebut warna tua, warna muda, warna redup, warna cemerlang, warna gelap, warna terang. Berdasarkan macam/ jenisnya dapat disebut warna hijau, kuning, biru, merah, ungu dan lain-lain. Watak/ temperatur warna dapat dicontohkan pada warna panas, warna dingin, warna sedih, warna gembira, warna encolok, warna ringan, warna lembut dan lain-lain.
Penggunaan warna dapat dilakukan dengan cara:
1)      Harmony → pemakaian dilakukan secara objektif, misal warna hijau untuk daun dan biru untuk langit
2)      Heraldis/ simbolis → berkaitan dengan lambang/ tanda tertentu, misal warna merah untuk berani dan putih untuk suci.
3)      Murni → jika tidak dikaitkan dengan objek/ lambang – lambang tertentu.
Dalam system Prang yang ditemukan oleh Louis Prang Brewster tahun 1876, menyebutkan teori pigmen warna sebagai berikut:
a)    Jenis warna
Jenis warna dikelompokkan menjadi empat yaitu:
v Warna primer yaitu warna dasar, dikatakan warna primer karena warna tersebut tidak bisa didapat dengan cara mencampurnya. Warnanya adalah seperti kuning (yellow), biru (cyan blue), dan merah (magenta red).
v Warna sekunder yaitu warna hasil campuran yang seimbang antara dua warna primer, warnanya adalah orange (merah+kuning), ungu (biru+merah), hijau ( kuning+ biru).
v Warna tersier, yaitu warna campuran lebih dari dua warna (campuran warna primer dengan sekunder atau sekunder dengan sekunder). Misalnya, warna merah kejinggaan, hijau kekuningan, merah keunguan, jingga kekuningan, biru kehijauan, dan ungu kebiruan.
v Warna netral ialah warna sumber putih dan warna tidak bersinar atau gelap (hitam).

lingkaran warna

b)   Sifat warna
Sifat warna dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1.    Hue adalah macam warna dalam satu jenis warna. Misalnya, jenis warna merah memiliki bermacam-macam, seperti merah darah, merah jambu, merah rose, merah hati, merah jernih, dan merah jingga.
2.    Value adalah istilah untuk menyebutkan terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih ke hitam. Mengubah value menjadi terang dengan cara menambahkan warna dengan putih secara bertingkat disebut Tint dan merubah value menjadi gelap dengan menambah warna hitam disebut Shade.
3.    Intensitas warna (intensity) atau kualitas warna adalah tingkat kecerahan dan kemuraman warna. Warna cerah adalah cerah bersinar (spot light) dan warna muram ialah warna kusam atau tidak bersinar
c)    Perpaduan warna
Berdasarkan paduanya warna tersebut dapat dibagi dalam:
*    Warna Monokromatik (monocrome) adalah warna yang memiliki kesamaan hue atau warna sejenis (sekeluarga). Warna yang memiliki kesamaan hue, misalnya keluarga warna merah, terdiri atas warna merah hitam, merah cokelat, merah gelap, merah jernih (primer), merah muda, merah jambu, merah jambu muda, dan merah jambu keputihan.
*    Warna Complementer adalah dua warna yang berlawanan dalam kedudukannya di lingkaran warna dan memiliki kekuatan yang berimbang. Misal kuning kontras dengan ungu, biru kontras dengan jingga, merah kontras dengan hijau.
*    Warna bertetangga atau berdekatan (analog) adalah warna yang tidak kontras, tidak komplementer, dan apabila dicampur menjadi warna yang bagus atau monokrom, Sukimin, (2005 : 34-36). Warna Analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa warna, misal urutan dari biru → biru kehijauan → hijau → hijau kekuningan → kuning.
*    Monoton (monotone) adalah warna yang memiliki nuansa sama (senada), misalnya warna-warna gelap, meliputi cokelat, hijau tua, biru naptul atau tua, dan kelabu gelap. Warna terang meliputi krem, abuabu, kuning gading (muda), merah jambu (pink), biru laut, dan hijau pupus.
g.          Tekstur
Tekstur adalah nilai raba sebuah permukaan, bisa halus, kasar, licin dan sebagainya.  Berdasarkan hubungannya dengan indra penglihatan tekstur dapat dibedakan menjadi:
tekstur nyata
a.         Tekstur nyata, yaitu tekstur yang jika diraba atau dilihat secara fisik benda terasa adanya perbedaan permukaan benda. Tekstur ini dikelompokkan menjadi:
*        Tekstur alam, tekstur yang berasal langsung dari alam, misal kulit kayu, daun, permukaan batu dan sebagainya.
*        Tekstur buatan, tekstur yang tercipta dari susunan benda-benda alam, seperti, tikar, ampelas, pasir. 
*        Tekstur reproduksi, tekstur yang dibuat melalui reproduksi benda yang sebenarnya.
b.        Tekstur semu, yaitu tekstur yang tidak memiliki kesan yang sama antara yang dilihat dan yang diraba, tekstur semu terjadi karena kesan persfektif dan gelap terang. Dapat melalui pengolahan warna, ruang, nada dan garis.

                 Setelah membaca artikel ini, cobalah kamu diskusikan dengan temanmu mengapa wana hitam                        dan putih tidak termasuk kedalam warna primer?